PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA selanjutnya dikenal dengan nama PWI adalah
organisasi profesi wartawan pertama di Indonesia.[1] PWI berdiri pada 9
Februari 1946 di Surakarta bertepatan dengam Hari Pers Nasional.
Berdirinya organisasi PWI menjadi awal perjuangan Indonesia
dalam menentang kolonialisme di Indonesia melalui media dan tulisan.[1]
Setelah berdirinya PWI, organisasi serupa juga didirikan.
Organisasi tersebut adalah Serikat Penerbit Suratkabar atau SPS
pada 8 Juni 1946. Serikat Penerbit Suratkabar mengganti namanya menjadi
Serikat Perusahaan Pers pada 2011, bertepatan dengan hari jadi SPS yang
ke-65. Kepentingan untuk mendirikan SPS pada waktu itu bertolak dari
pemikiran bahwa barisan penerbit pers nasional perlu segera ditata dan
dikelola, dalam segi idiil dan komersialnya, mengingat saat itu pers
penjajah dan pers asing masih hidup dan tetap berusaha mempertahankan
pengaruhnya. Karena jarak waktu pendiriannya yang berdekatan dan
memiliki latar belakang sejarah yang serupa, PWI dan SPS diibaratkan
sebagai “kembar siam” dalam dunia jurnalistik.
Sebelum didirikan, PWI membentuk sebuah panitia persiapan pada
awal awal tahun 1946. Panitia persiapan tersebut dibentuk pada tanggal
9-10 Februari 1946 di balai pertemuan Sono Suko, Surakarta, saat
diadakannya pertemuan antar wartawan Indonesia.