Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar kick off Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Kelas Muda Angkatan 1, di Aula Gedung PWI Jawa Barat, Kota Bandung, pada Selasa 6 Februari 2024.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, serta Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun.
Kegiatan SJI kali ini dihadiri sekitar 40 orang peserta jurnalis proposal dari berbagai wilayah di Jawa Barat.
Dengan mengusung tema Jurnalis Berintegritas, Berpikir Kritis, dan Multitasking, para peserta akan diberi kelas teori dan praktik lapangan selama 4 hari yakni Selasa-Sabtu 6-10 Februari 2024.
Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengatakan SJI merupakan program unggulan PWI dalam meningkatkan mutu jurnalisme Indonesia.
Program pendidikan bagi wartawan ini pertama kali digagas tahun 2010 di Palembang. Saat itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan pengisi pertama yang memberi kuliah umum kepada para peserta.
"SJI ini terakhir bergulir tahun 2016 dan baru dilakukan lagi tahun ini. Memang program ini sudah lama dirindukan oleh para jurnalis. Maka kita bersyukur kali ini digelar lagi dengan dana mandiri," kata Hendry dalam sambutannya.
Henry menjelaskan para peserta SJi akan diberikan pendidikan seputar filosofi jurnalisme, integritas, mengasah cara berpikir kritis, dan mempraktikkan multitasking. Dirinya berharap SJI mencetak wartawan handal serta menghasilan karya-karya berkualitas.
"Saya ucapkan terimakasih kepada Mas Mentri Nadiem yang telah mendukung kegiatan ini. Semoga ke depan Kemendikbud bisa mengalokasikan anggaran untuk program ini," tandasnya.
Selain kick off SJI, kegiatan ini juga diisi Peluncuran Buku Grand Design SJI dan Penandatanganan Mockup Cover Buku
Berpikir Kritis dalam Bingkai Wawasan Kebangsaan dan dilanjutkan penyerahan buku kepada Mendikbudristek, Pj. Gubernur Jabar, dan para rektor. Selain itu digelar pula Penandatanganan Kerja Sama PWI Dengan Perguruan Tinggi.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim mengapresiasi pendidikan SJI yang diselenggarakan oleh PWI Pusat. Dimana, program SJI menjadi langkah konkret dalam memperkuat kualitas jurnalisme di Indonesia ditengah gempuran teknologi termasuk Artificial Intelegence (AI).
"Kita mendukung PWI dalam program Sekolah Jurnalisme Indonesia. Program seperti ini yang harus terus didukung guna memperbaiki kualitas jurnalisme," jelas Nadiem dalam pembukaan SJI 2024 di Bandung.
Lebih jauh, Nadiem menceritakan bahwa dirinya turut dibesarkan dari keluarga jurnalis. Saat ini, ia merasa khawatir dengan banyaknya konten dan artikel yang tidak memiliki tujuan pasti ketika ditayangkan, dengan kata lain hanya sekedar click bait.
"Saya seringkali dalam membaca produk jurnalisme saat ini, begitu banyak artikel yang tidak berbobot dan ini turut dikonsumsi masyarakat. Padahal, wartawan dan jurnalis itu punya peran dalam mengedukasi masyarakat," jelas Nadiem.
Maka dari itu, Nadiem sangat mendukung program SJI untuk terus dilaksanakan mengingat program ini berkaitan dengan penerapan kurikulum merdeka yang kini diterapkan di satuan pendidikan. Salah satu poin pentingnya adalah penguatan berpikir kritis.
"Karena sekarang, informasi sudah sangat berlimpah. Kemampuan kritis adalah kemampuan untuk menyajikan artikel yang kuat yang harus dimiliki jurnalis dan menjadi salah satu dasar peran sebagai mendidik masyarakat," ungkapnya.
"Kami menyambut baik kurikulum yang diajarkan, semakin kesini semakin sulit mencari jurnalis yang berintegritas. Semoga SJI ini melahirkan jurnalis yang berintegritas dan multitasking. Dan bisa melahirkan penulis penulis yang berkualitas," tandas Nadiem.***
Sumber: ayobandung.com